Bupati Wihaji Kecewa PT KIT Batang karena Persoalan Ini Sahli Menko Polhukam Angkat Bicara

TRIBUNPANTURA.COM, BATANG -  Bupati Batang Wihaji kecewa terhadap PT Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang karena belum bisa menangani banjir di Dukuh Celong, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Batang.

Banjir di wilayah tersebut merupakan imbas dari pembangunan kawasan industri.

Pasalnya, kejadian banjir campur lumpur sudah lima kali, dan sampai saat ini belum juga bisa teratasi dengan baik.

"Saya sudah tegur jajaran direksi PT KIT Batang, termasuk para pemegang saham melalui telepon."

"Ini sudah kelima kali, tolong carikan alternatif yang betul-betul dikaji dengan matang," tutur Bupati Wihaji seusai rapat koordinasi dengan PT KIT Batang, Rabu (29/9/2021).

Berdasarkan informasi, kerugian dari banjir tersebut ada 250 rumah, satu Taman Kanak-kanak (TK) dan satu Tempat Pelelangan Ikan (TPI).

“Solusi jangka pendeknya jangan sampai kejadian itu terulang, dari pihak direksi memberikan perhatian lebih agar banjir teratasi."

"Jangka panjangnya akan dibuatkan terowongan sebagai jalur air agar tidak menggenangi rumah penduduk,” jelasnya.

Sementara itu, Staf Ahli (Sahli) Menko Polhukam Bidang Ideologi dan Konstitusi, Irjen Pol. Dr. Agung Makbul mengimbau, agar penanganan banjir harus dilakukan sesegera mungkin.

“Ini salah satu dampak, tapi bukan berarti suatu kendala, kemudian pembangunan KITB macet tetap harus ada alternatif solusi, dari paparan Bupati tadi sudah ada alternatif untuk mengatasi banjir," ujarnya.

Dikatakannya, KIT Batang merupakan industri terbesar se-Asia Tenggara. Maka kedepan pasti akan menyerap ribuan tenaga kerja.

“Masyarakatnya harus siap karena akan berdatangan tenaga kerja dari luar daerah dan tenaga asing, rencananya besok akan kami tinjau langsung, berapa persen pembangunan yang sudah dilaksanakan,” imbuhnya.

0 Response to "Bupati Wihaji Kecewa PT KIT Batang karena Persoalan Ini Sahli Menko Polhukam Angkat Bicara"

Post a Comment