Pengamat Bongkar Kelemahan Pengawasan Data PeduliLindungi

Pengamat teknologi informasi dan media sosial, Kun Arief Cahyantoro, mengkritik potensi kebocoran data pada aplikasi PeduliLindungi.
Dia menilai pengembang aplikasi lalai dalam memantau keamanan sistem secara berkala di aplikasi.
Menurut dia, kesalahan itu umum terjadi di sebuah aplikasi. Beberapa aplikasi mengklaim saat ini sistem keamanan sudah aman dan tak ada celah, tetapi klaim hal itu belum dapat dipastikan di masa mendatang.
Padahal, kata Kun, salah satu solusi keamanan suatu sistem dalam membangun mekanisme pertahanan lewat monitoring berkala. Hal itu dinilai dapat membangun ketahanan yang aktif dan menyesuaikan perkembangan teknologi.
"Setiap sistem ataupun aplikasi, akan selalu ada kelemahannya yang bisa saja kelemahan tersebut teridentifikasi saat ini atau teridentifikasi di masa mendatang karena adanya perkembangan teknologi," ujar Kun kepada CNNIndonesia.com lewat pesan teks, Jumat (3/9).
"Kelemahan karena ketiadaan continues monitoring dan monitoring perkembangan teknologi inilah yang terjadi pada aplikasi Peduli Lindungi," sambungnya.
Dengan memantau secara berkala, kata Kun, dapat berpengaruh terhadap keamanan sistem pada sebuah aplikasi. Dengan demikian, pantauan secara berkala tidak menjadi celah pada aplikasi PeduliLindungi.
Di samping itu ia juga menyoroti tersedianya versi awal aplikasi itu dirilis pada 2020. Kun menilai PeduliLindungi muncul dan bisa diunduh di sumber yang tidak terpercaya, yakni di luar toko aplikasi resmi iOS dan Android.
Lewat aplikasi yang diunduh di luar toko aplikasi resmi, kata Kun, aplikasi itu tidak melakukan obfuscation kode sumber. Sehingga aplikasi itu dapat dimodifikasi dengan mudah, karena kode sumber tidak teracak atau terkaburkan.
Pengamat Bongkar Kelemahan Pengawasan Data PeduliLindungi BACA HALAMAN BERIKUTNYA
0 Response to "Pengamat Bongkar Kelemahan Pengawasan Data PeduliLindungi"
Post a Comment