Cerita Pelaku Wisata Purwokerto Banting Setir Jadi Pedagang Es Degan demi Bertahan saat Pandemi

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Sektor wisata merasakan dampak buruh pandemi Covid-19. Para pekerja di sektor ini pun harus gulung tikar dan banting setir mencari penghasilan, sekadar bertahan hidup.
Seperti yang dialami Apit Maulana, pemilik biro perjalanan wisata Smart Tour Purwokerto, Banyumas.
Usahanya harus kukut lantaran tak ada konsumen. Dia terpaksa menjual aset hingga kini menjadi penjual es degan demi bertahan hidup.
Apit mengatakan, bulan pertama sejak pandemi Covid-19, dirinya sebenarnya masih bisa bertahan.
Namun, di bulan berikutnya, penghasilan Apit berkurang hingga terpaksa merumahkan tiga karyawan.
"Saya sendiri kaget karena terlalu mendadak. Padahal, waktu bulan Maret-April itu sudah ada proyek-proyek besar yang masuk tapi terpaksa di-cancel," kata Apit dikutip dari Kompas.com, Kamis (29/7/2021).
Baca juga: Konvoi sambil Kibarkan Bendera Putih, Pelaku Usaha Wisata di Pati Protes Perpanjangan PPKM
Baca juga: Pemkab Purbalingga Bagikan Paket Sembako, Pelaku UMKM Wisata: Semoga Bisa Jadi Sedikit Obat Kami
Baca juga: Berikut Data Update Kasus Corona di Banyumas, Sadiyanto: Pasien Meninggal Masih Banyak
Baca juga: Pemkab Banyumas Rencanakan Bangun Pabrik Oksigen Generator, Butuh Anggaran Rp 5,3 Miliar
Apit pun harus mengembalikan uang muka yang telah diterima dari klien.
Padahal, uang tersebut telah digunakan untuk persiapan bus, hotel, dan lainnya.
"Saya akhirnya jual mobil," kata Apit.
Dia merasa lebih beruntung dibanding rekan sejawatnya yang kini tidak memiliki pekerjaan sama sekali.
0 Response to "Cerita Pelaku Wisata Purwokerto Banting Setir Jadi Pedagang Es Degan demi Bertahan saat Pandemi"
Post a Comment