Jokowi Sebut Covid-19 Tak Bisa Diduga atau Dikalkulasi

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pandemi covid-19 tak bisa dikalkulasi atau diduga-duga.

Penegasan itu disampaikan Jokowi kepada Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) se-Jawa Timur.

"Pertama-tama Saya ingin mengingatkan terlebih dahulu bahwa yang namanya Covid yang namanya virus Corona ini, betul betul sangat sulit diduga dengan kalkulasi kalkulasi apa pun," kata Jokowi disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, Jumat, (20/8/2021).

Baca juga: Jokowi Minta Vaksinasi Door to Door di Semua Daerah

Oleh karenanya Presiden meminta jajaran Forkompinda di Jawa Timur untuk selalu hati-hati dalam menanggulangi Pandemi Covid-19.

Jokowi meminta jajarannya untuk waspada jangan sampai muncul varian baru Covid-19.

"Saya minta tetap, minta semuanya hati-hati, waspada mengenai yang namanya Covid ini.

Jangan sampai ada varian baru datang karena bermutasi, dan kita tidak waspada tahu tahu meledak menjadi  jumlah yang sangat banyak," katanya.

Jokowi mencontohkan Pandemi Covid-19 sebelum adanya varian delta yang kasus hariannya hanya 3500 per hari pada 18 Mei 2021. 

Baca juga: Pasar Tanaman Porang Terbuka Lebar, Jokowi: Seriusi!

Covid-19 tiba-tiba meningkat dengan lonjakan awal terjadi di Kudus dan Bangkalan.

Padahal saat itu, pemerintah mendeteksi varian baru ada di Jakarta, Indramayu, dan Medan.

Akibat varian baru tersebut kasus Covid-19 di Indonesia melonjak hingga menyentuh angka 56 ribu kasus perhari.

"Karena memang barang ini engga kelihatan," katanya.

Artikel terkait telah tayang di Tribunnews dengan judul Jokowi: Covid-19 Sulit Diduga dengan Kalkulasi Apa Pun

0 Response to "Jokowi Sebut Covid-19 Tak Bisa Diduga atau Dikalkulasi"

Post a Comment